Minggu, 05 April 2009

Pengantar Tektonika


TEKTONIK



  • Bentuk arsitektur dari bumi (Bailey, 1935)

  • Adalah ilmu yg mempelajari struktur dan gerak gerak dari kerak bumi dan semua bagian yg mempunyai kaitan yg erat dengannya (H.Cloos).

  • Dapat digunakan ganda, baik itu genesis maupun diskriptip untuk menggambarkan pola struktur ataupun sejarah perkembangan struktur dari suatu wilayah.


TEORI SEBELUM TEKTONIK LEMPENG (Teori Orogenesis)
  1. Teori “Fixist” ; bumi tidak mengalami gerak ke horizontal, akan tetapi menegak.
  2. Teori “Mobilist” ; kerak bumi bergerak horizontal (apungan benua, pemekaran dasar samudera).
  3. Teori campuran ; teori ini menganggap bumi bergerak menegak dan mendatar (teori undasi, selain menegak selanjutnya bergerak kekanan-kiri ).



TEORI OROGENESIS
  • Sengor (1982) ; “tectonics is the synthetic conclusion of all geological research endeavor”
  • Membagi perkembangan tektonik ke dalam 3 bagian waktu :
  • Sebelum abad 19 ; Banyak dihubungkan dng aktivitas gunung api, banjir dan gempa bumi (Konsep Spiritual, Aliran Neptunist, Teori Amblesan & Pengangkatan).
  • Antara tahun 1875 – 1945 ; dikembangankan geosinklin dan isostasi (Dutton,1889 dan James Hall,1859).
  • Setelah tahun 1945 ; Dikuasai oleh teori tektonik lempeng.
  • Perkembangan Teori tektonik
  • Nicolas Steno (1669), memperkenalkan teori deformasi pada lapisan yg terjadi karena terbentuk amblesan dan pengangkatan (awal teori tectonic diperkenalkan).
  • Aliran Neptunist (Werner, 1900), tektonik di bumi dianggap sudah mati. Beaumont (1852), menyatakan bahwa punggung-punggung pegunungan dibentuk karena tegasan dari dua sisi.
  • James Hall (1859), menyatakan bahwa terjadi pengendapan pada jalur sempit, pengendapan menerus dan terjadi pembumbungan dilain tempat, shg menghasilkan metamorfisme dan deformasi.
  • James Dana (1884), menambahkan, penyusutan akibat pendinginan bumi yg berlangsung di jalur sempit tersebut, shg terbentuk geosinklin.
  • Eduard Suess (1875), pembentukan punggungan- pegunungan terjadi karena tegasan sisi yg tegak lurus pada sisi punggungan lipatan, gaya tegasan berasal dari susutan bumi.
  • Van Bemmelen (1931), emperluas teori tentang ayunan (“undasi”)






BUKTI DENGAN ADANYA TEORI TEKTONIK LEMPENG

Teori pemekaran dasar samudera diilhami oleh :
  1. Arthur Holmes (1931), mengenai arus konveksi.
  2. Hess (1960) dan Dietz (1960), menjelaskan pemekaran dasar samudera (Mid-Oceanic Spreading).
  3. Raff & Mason (1961), mendapatkan adanya zona anomali magnet yang bersistem di lautan.





DASAR-DASAR TEKTONIK LEMPENG
  • Perkembangan yg sangat maju dalam bidang geologi, kelautan dan geofisika.
  • Penjelasan gejala-gejala geologi 2/3 bagian bumi.
  • Dapat menerangkan kegempaan, kegiatan magma, volkanisme dan pembentukan cekungan.



HIPOTESIS

1. HIPOTESIS APUNGAN BENUA (Continental drift)
  • F.B Taylor (1910)
  • A.Wegner (1912,1929)

2. ARUS KONVEKSI (Convection current)
  • Holmes (1944), menerangkan bongkah benua bergeser thd lainnya dan punggung tengah samudera sbg awal arus konveksi naik

3. PEMEKARAN LANTAI SAMUDERA (Sea floor spreading)
  • H.Hess (1962)&R.S Dietz (1961), menerangkan adanya punggung tengah samudera.






BUKTI PEMEKARAN SAMUDERA DENGAN TEORI TEKTONIK LEMPENG

1. PALEOMAGNITISME
Kerak bumi yg baru muncul pada rekahan dasar samudera menerima kemagnitan dari medan magnet yg ada. Vine & Mathews (1963) menyebutkan bahwa zona-zona anomali magnet tersusun teratur dan bersimetri mengapit sumbu rekahan kerak samudera.



2. ALIRAN PANAS DAN KEDALAMAN BATUAN DASAR
Nilai rata-rata aliran panas didunia adalah 1.2 microcal/cm luas/detik atau 1.2 HFU (heat flow unit). Sepanjang sumbu rekahan, aliran panas melebihi 2 HFU, jadi semakin jauh dari rekahan simetri nilai aliran panasnya berkurang.
Kedalaman batuan dasarnya meningkat semakin dlm dan tebal apabila semakin jauh dng sumbu rekahannya.

3. UMUR BATUAN DASAR
Basalt dari dasar laut umurnya bertambah tua apabila semakin menjauh dari sumbu rekahan (contoh : Atlantik).

4. HOT SPOT
Titik-titik panas yang terdpt dipermukaan bumi. Jalur-jalur volkanik yg panjang di Pasifik di bagian tengah dan barat-laut mrpk barisan keluarnya titik panas (Emperor). Kemudian mengeluarkan lava yg membekas sbg gunung-gunung api di Kep. Hawaii.

5. ADANYA KANDUNGAN K2O DLM BATUAN VOLCANO (Wilson,75)
Kandungan K2O = 0.13%, pemekarannya 2.9 cm/th
Kandungan K2O = 0.22%, pemekarannya 1.0 cm/th

6. KANDUNGAN TiO2 DLM BASALT LAUTAN
Misalnya basalt dari teluk Aden yg mengandung 1.2 % TiO2, nilai ini sama dng kadar pemekaran 1 cm/th, selanjutnya kadar pemekaran yg lebih panjang, dicirikan oleh kandungan TiO2 yg semakin tinggi juga.
Pada dasarnya permukaan dasar samudera yg paling muda adalah pada tengah pemekaran dasar samudera. Selanjutnya umur batuan bertambah tua dan tebal kearah sayap (contoh : pemekaran di Pasifik 3-5 cm / th)

Jumat, 03 April 2009

PETROLOGI

Petrologi adalah Ilmu yang mempejari batuan-batuan pembentuk kulit bumi, yang mencakup : Cara terjadinya & Klasifikasi batuannya.



BATUAN BEKU


Batuan beku adalah batuan yang terjadi dari pembekuan larutan silikat cair liat, pijar, bersifat mudah bergerak yang dikenal dengan magma. Penggolongan batuan beku dapat didasarkan pada berbagai hal, seperti genesanya, senyawa kimianya, mineraloginya atau tempat terbentuknya.
Batuan beku dapat di bagi menjadi :
Batuan beku ekstrusi : batuan beku sebagai hasil pembekuan magma yang keluar di atas permukaan bumi baik di darat maupun di bawah muka air laut. Pada saat mengalir dipermukaan masa tersebut membeku secara relatif cepat dengan melepas kandungan gasnya. Oleh karena itu sering memperlihatkan struktur aliran dan banyak lubang gasnya (vesikuler). Magma yang keluar di permukaan atau lava biasanya ada 2 jenis : Lava Aa (kental) dan Lava Pahoehoe (cair) .
Batuan beku intrusi : batuan hasil pembekuan magma didalam perut bumi. Ukuran mineralnya kasar, > 1 atau bahkan 5 mm. Ada beberapa bentuk batuan beku intrusi.


PIROKLASTIK


Batuan piroklastik adalah batuan volkanik klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi. Material penyusun tersebut terendapkan dan terbatukan / terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi (reworked) oleh air atau es ( Williams, 1982). Pada kenyataanya batuan hasil kegiatan gunungapi dapat berupa aliran lava sebagaimana diklasifikasikan dalam batuan beku atau berupa produk ledakan/eksplosiv dari material yang bersifat padat, cair ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung.


SEDIMEN


Pengertian umum mengenai batuan endapan / sedimen adalah batuan yang terbentuk akibat litifikasi bahan rombakan batuan asal atau hasil reaksi kimia maupun hasil kegiatan organisme.. Dimuka bumi ini dibandingkan dengan batuan beku, batuan endapan / sedimen sangatlah sedikit, ± 5 % volume walaupun demikian penyebarannya di muka bumi menempati lebih dari 65 % luasan. Oleh karena itu batuan endapan merupakan lapisan tipis di kulit bumi.
Kenampakan yang paling menonjol dari jenis batuan sedimen adalah perlapisan, struktur internal dan eksternal lapisan, bahan rombakan yang tidak kristalin, mengandung fosil dan masih banyak lagi. Pada Sedimen yang Kristalin, umumnya monomineralik dan tergolong ke dalam batuan Sedimen Non Klastik seperti rijang, kalsit, gipsum dll


METAMORF


Batuan metamorf adalah hasil dari perubahan – perubahan fundamental batuan yang sebelumnya telah ada. Proses metamorf terjadi dalam keadaan padat dengan perubahan kimiawi dalam batas- batas tertentu saja dan meliputi proses – proses rekristalisasi, orientasi dan pembentukan mineral – mineral baru dengan penyusunan kembali elemen – elemen kimia yang sebenarnya telah ada.
Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi (3 – 20km) yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni tanpa melalui fasa cair. Proses metamorfosa suatu proses yang tidak mudah untuk dipahami karena sulitnya menyelidiki kondisi di kedalaman dan panjangnya waktu.
Proses perubahan yang terjadi di sekitar muka bumi seperti pelapukan, diagenesa, sementasi sedimen tidak termasuk ke dalam pengertian metamorfosa.